Miskin tapi boros ..

Standard

 

Masyarakat dan negara kita mengaku miskin. Keadaan ekonomi dikabarkan terpuruk. Kemiskinan diberitakan terus bertambah. Kenyataannya, setiap hari ratusan mobil baru terjual. Ribuan barang mewah dan puluhan rumah mewah terjual.
Lihatlah pula mal-mal yang dipenuhi orang-orang hilir mudik, berbelanja dengan keranjang berlimpah barang. Lihatlah restoran mahal penuh dengan kenikmatan konsumen dan betapa banyak motor gede serta mobil mewah berseliweran memacetkan jalanan.
Begitulah paradokisme yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. APBN sebagian besar dihabiskan untuk membiayai belanja rutin; membuat gedung-gedung perkantoran pemerintah, yang sebenarnya sudah megah, namun dibuat makin mewah. Sementara itu, rakyat semakin susah, banyak jalan yang berlobang, dan makin banyak sekolah rakyat di daerah terpencil yang roboh.
Rakyat kita mengaku miskin, tapi borosnya luar biasa. Baru dapat bantuan langsung tunai (BLT) saja, langsung beli ponsel atau VCD. Padahal, buat makan atau bayar sekolah saja tidak bisa. Begitulah kenyataan yang makin memiriskan hati.

Tulisan diatas adalah kutipan dari tulisan ROSI SUGIARTO, Pondok TK Al Firdaus BSB, Jatisari, Mijen, Semarang di Koran Jawa Pos.

Cocok banget ..